首页>
外文OA文献
>Pengaruh Perbedaan Metode Image Fusion Multisensor Terhadap Tingkat Akurasi Klasifikasi Berbasis-objek Untuk Pemetaan Penutup Lahan Sebagian Daerah Istimewa YOGYAKARTA
【2h】
Pengaruh Perbedaan Metode Image Fusion Multisensor Terhadap Tingkat Akurasi Klasifikasi Berbasis-objek Untuk Pemetaan Penutup Lahan Sebagian Daerah Istimewa YOGYAKARTA
Tersedianya beragam citra dengan kualitas tinggi sampai saat ini, seiring pula dengan berkembangnya teknik pengolahan citra baik itu untuk keperluan ekstraksi ataupun manipulasi citra. Salah satu teknik pengolahan yang digunakann untuk menghasilkan citra beresolusi spasial serta spektral yang tinggi adalah teknik fusi citra atau yang lebih familiar disebut dengan teknik pansharpen. Penggunaan citra pansharpened untuk ekstraksi informasi penutup lahan, baik itu menggunakan metode interpretasi visual maupun klasifikasi digital tanpa disadari telah menjadi populer dikalangan para pengguna. Namun sebenarnya pengguna tidaklah menyadari bahwa penggunaan metode pansharpen yang berbeda akan merubah nilai piksel citra dengan nilai yang berbeda pula atau dengan kata lain sebenarnya penggunaan metode transformasi ini telah merusak nilai citra. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kerusakan nilai piksel citra dengan menggunakan beberapa metode pansharpen dengan menggunakan citra ALOS AVNIR2 dan ALOS PRISM, yang kemudian citra pansharpened tersebut dilakukan klasifikasi berbasis objek sehingga menghasilkan peta penutup lahan. Penilaian selanjutnya dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antara citra pansharpened dengan citra aslinya serta dilakukan uji akurasi peta penutup lahan yang dihasilkan menggunakan metode error matrix. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa nilai korelasi paling baik adalah metode PC dengan rerata nilai korelasi sebesar 0,862. Untuk akurasi hasil peta penutup lahan yang dihasilkan dengan klasifikasi berbasis objek, nilai paling baik adalah peta yang dihasilkan dari ekstraksi citra PC dengan nilai akurasi sebesar 77,235 %.
展开▼